Kamis, 06 November 2014

Ikan Patin









Ikan Patin adalah sekelompok ikan berkumis (siluriformes) atau biasa disebut catfish.Ikan patin mempunyai bentuk tubuh panjang. Mulut patin berada agak di sebelah bawah (sub-terminal) dengan dua pasang kumis. Selain sirip ekor yang berbentuk seperti gunting, patin juga memiliki sirip dada dan sirip punggung. Warna tubuhnya abu-abu kehitaman, sedangkan perut dan sekitarnya berwarna putih. Kepala ikan patin berbentuk pipih dan lebar, hampir mirip dengan ikan lele. Ikan patin sering juga disebut sebagai ikan jambal. Ikan yang memiliki tekstur daging lembut menyerupai lele ini banyak ditemukan di Indonesia. Di Sungai Mekong, ikan ini bisa ditemukan dalam ukuran jumbo hampir 2 meter. Patin dikenal sebagai omnivora, dengan memakan krustasea kecil, ikan lain, dan sisa-sisa tanaman. Di berbagai daerah banyak ditemukan olahan dari ikan ini, di Jambi patin biasanya dimasak gulai tempoyak (durian yang difermentasi), di Palembang biasanya dijadikan pindang patin. 

Klasifikasi Patin
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas              : Actinopterygii
Ordo              : Siluriformes
Famili              : Pangasiidae
Genus             : Pangasius
Spesies           : P. djambal



Mungkin ada beberapa orang yang tidak menyukai ikan yang banyak mengandung lemak/gumpalan minyak di bawah kulitnya. Padahal kandungan lemak yang tinggi dan merupakan sumber asam lemak tidak jenuh termasuk asam lemak omega 3 yang memiliki fungsi positif bagi kesehatan manusia, selain itu banyak mengandung mineral dan vitamin. Asam lemak Omega-3 seperti asam eikosa pentaenoat (C20:5) dan asam dokosa heksaenoat (C22:6) terdapat dalam minyak atau lemak ikan. Keuntungan mengonsumsi asam lemak omega-3 adalah adanya tendensi dapat menurunkan kadar kolesterol dan lemak dalam darah
sehingga tidak terjadi penimbunan pada dinding pembuluh darah.



Pembudidayaan ikan ini terbilang mudah. Pembesaran ikan patin di kolam khusus untuk pembesaran biasanya pembesaran patin ini dilakukan setelah ikan tersebut dipelihara dahulu di kolam pendederan. Namun ada pula orang yang lasung memeliharanya di kolam pembesaran tanpa harus melalui kolam pendederan terlebih dahulu. Pemeliharaan di kolam pedederan dilakukan untuk ikan patin yang berukuran masih sangat kecil. Benih patin dijual di pasaran ada yang masih kecil-kecil sehingga harus didederkan dahulu akan tetapi bila ukuran benih tersebut sudah berukuran sudah cukup besar maka pendederan tidak diperlukan lagi artinya begitu dibeli bibit tersebut langsung dipelihara di kolam pembesaran. Ikan patin tidak selalu memilih jenis kolam tertentu. Ikan ini dapat dipelihara dan tetap bisa tumbuh dengan baik di berbagai jenis kolam.
Ikan patin mempunyai bentuk tubuh panjang. Mulut patin berada agak di sebelah bawah (sub-terminal) dengan dua pasang kumis. Selain sirip ekor yang berbentuk seperti gunting, patin juga memiliki sirip dada dan sirip punggung. Warna tubuhnya abu-abu kehitaman, sedangkan perut dan sekitarnya berwarna putih. Kepala ikan patin berbentuk pipih dan lebar, hampir mirip dengan ikan lele. Ikan patin sering juga disebut sebagai ikan jambal.

Kunjungi sumbernya di: http://kuliah-ikan.blogspot.com/2012/04/ikan-patin.html
Hak Cipta http://kuliah-ikan.blogspot.com/ Apabila anda meng-copy, mohon dicantumkan blog ini dan link-nya sebagai sumber referensi





Tidak ada komentar:

Posting Komentar